Bacalah!
Kalau kau mau tahu bacalah. Aku kan bercerita tentang yang menghampiri kepala
menyebabkan menggerakan jari. Ini adalah hasil dari pekerjaan di waktu
senggang. Kau akan protes, itu hak mu
sebagai mahkluk hidup, lakukanlah sendiri saat aku tak mau mendengarkan agar
tak berakibat. Sambil mendengarnya, dia adalah alat elektronik yang bisa
memutarkan lagu. Inilah....
Diam...
aku terdiam sendiri disini, memikirkan yang diinginkan dan caranya kesana. Terdengar
kicauan burung diluar. Aku tak merasa dipanggil, tapi aku melakukan yang biasa
orang dipanggil lakukan. Ku hampiri, mereka merubah letak mereka dengan cepat
ke arah awan. Tidak, aku juga tidak merasa dijauhi. Tapi kulakukan hal yang
biasa orang dijauhi temannya. Murung, bersedih tanpa alasan. Iri pada burung
yang seenaknya kemana saja.
Tahukah
kau yang mereka inginkan? Yang mereka
butuhkan. Iya, binatang memang seperti itu. Berbeda denganmu yang keinginannya
tak habis habis. Bisakah mereka merasa senang seperti spesiesmu? Kau tak mau jawab? Biarlah, biar
aku yang sok tahu yang menjawab. Merpati atau Dara sebenarnya beda, tapi kita
anggap saja sama. Tak pernah mendua. Tak seperti bang Toyib. Romantis bila
diperhatikan. Senangkah kau bila menjadi pelakunya? Aku tak tahu. Tapi dia yang
cantik senang katanya kalau merasakannya.
Ah. Apakah
mereka hidup untuk merasa senang seperti kamu, aku, dan kaka adikmu? Kalau kau
mau tahu, belajarlah. Kini Angsa. Yang kubahas kini angsa. Yang katanya mereka
setia. Yang katanya hidupnya senang bila bersama pasangannya. Yang akan murung
bila pasangannya sudah tak mungkin ditemukan dalam keadaan hidup. Mereka akan
mati, pasangan mereka habis, kesenangan mereka habis.
Kesenangan.
Bahagia. Kesenangan dan bahagia. Apakah berbeda? Kuanggap sama, jadinya tidak
menjadi masalah. Sederhana, katanya cukup dengan melakukan yang ingin kau
lakukan. Kutambah dengan syarat kau tak boleh menyesalinya. Kau juga mau
menambahkan? Atau membantah? Terserah, lakukanlah selagi bisa, demi kamu, demi
membuatmu merasa senang juga.
Berpikirlah
sekarang, apa yang ingin kau lakukan? Mulai, dimulailah kegiatan olehmu. Kegiatan
abstrak. Diam, tapi sebenarnya kau diam. Memang benar diam, ditambah berpikir. Itulah
kegiatanmu tadi. Membayangkan macam-macam keadaan dimana kau sebagai pelaku
utamanya. Ada ingin merasakannya dengan indranya. Mereka berusaha.
Aku
hanya bisa tertawa. Aku ingin cepat merasakannya. Tapi, setelah dirasakan malah
menyesal karena ini terlalu cepat selesai. Terlihatlah di khayalan keinginan
yang lainnya. Seperti itu terus sampai tak bisa berkhayal. Tak usah memikirkan
keadaan itu. Sekarang, saat ini, saat sebelum aku melakukan hal selanjutnya.
Mencoba untuk menemukan rasa baru. Rasa senangkah itu? Bila kulanjutkan yang
kulakukan ini, benarlah jawabanmu bila kau menjawab iya.
Masih ingin
kulakukan ini, tapi kini malas menghampiri. Aku mengusirnya. Entahlah kini
bukan karena malas. Ini awal, orang suka bilang begitu. Semoga berkelanjutan,
semoga kau menanti kelanjutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar