Percakapan
setelah Alun-alun
Ini adalah percakapanku dengan
Agus pada 14 Januari 2015, 13 hari setelah tanggal 1, hanya hari biasa. Diatas
jok motor ada yang duduk berdua tapi hanya kulewati karena aku tidak mengenal
mereka. Motor itu kini sudah kulupakan. Diatas jok motorku yang sedang melaju
tadi ada Agus yang kutitipi cilok karena aku yang mengendarai. Dia memasukan 2
cilok ke dalam mulutnya, padahal 1 cilok juga sudah cukup menurutku, dia memang
serakah. Tiba-tiba, Agus berkata dan aku tidak kaget.
Agus: Bib kayaknya kalo tadi
urang(aku dalam bahasa sunda) puasa bakal enak
Tadi
kita habis dari Alun-alun Bandung, iya memang suasananya mendukung untuk
ngabuburit(menghabiskan waktu sebelum buka puasa)
Aku:
Terus bukanya disini (sambil menunjuk iklan besar di depan suatu tempat makan)
Karena
sudah terlewat, Agus jadi tak sempat lihat.
Agus: Emang yang itu berapaan?
Aku: Tujuh belas ribu lima ratus
Agus: Itu teh belum sama minum
Aku: Itu teh baru minumnya doang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar